Rakyat Pemilih Adalah Cermin Lahirnya Karakter Iblis Demokrasi

0
14
Foto ilustrasi

Opini Publik: Vox Populi VD

Spoiler.id – Pemilu seharusnya menjadi jalan menuju keadilan dan kedaulatan rakyat. Namun di negeri ini, ia justru sering menjelma menjadi ritual kebodohan yang diulang lima tahun sekali. Panggung demokrasi kita telah berubah menjadi pasar tempat suara dijual murah dan nurani ditukar dengan janji kosong.

Rakyat pemilih, yang seharusnya menjadi penjaga moral bangsa, justru ikut mencoreng wajah demokrasi. Mereka terbuai oleh uang, bingkisan, dan pencitraan. Mereka menutup mata terhadap rekam jejak, menutup telinga terhadap kebenaran, dan menutup hati terhadap kejujuran.
Dan dari tangan merekalah lahir para penguasa yang korup, manipulatif, dan haus kuasa — karakter iblis yang tumbuh dari rahim demokrasi yang disesatkan.

Jangan salahkan politisi berkasus yang kembali terpilih; salahkan rakyat yang memilihnya.
Jangan salahkan penguasa yang menipu, sebab ia hanya memenuhi ekspektasi rakyat yang lebih suka ditipu daripada berpikir.
Mereka yang mencuri dari rakyat, sejatinya adalah cermin dari rakyat yang rela dijual dengan harga murah.

Inilah wajah demokrasi kita hari ini — demokrasi yang kehilangan nurani, karena rakyatnya lebih mencintai citra daripada kebenaran, lebih menghormati uang daripada integritas.
Di tangan rakyat seperti inilah, Vox Populi Vox Dei kehilangan maknanya dan berubah menjadi Vox Populi Vox Diablo — suara rakyat yang disetir oleh iblis uang dan kebodohan.

Selama rakyat memilih berdasarkan perut dan bukan pikiran, selama suara dibeli dan bukan diperjuangkan, maka negeri ini akan terus melahirkan pemimpin yang menjahati rakyatnya.
Sebab, setiap pemimpin jahat adalah cermin dari rakyat yang membiarkannya lahir.

Politikus busuk hanya aktor; rakyatlah penulis naskahnya.
Dan selama pena itu masih dipegang oleh tangan yang buta, maka panggung demokrasi akan terus menjadi sandiwara iblis — penuh tepuk tangan dari mereka yang sedang dijual jiwanya sendiri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here