Rejang Lebong, Spoiler.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, tengah menggelar pendataan menyeluruh terhadap anak-anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Pendataan ini mencakup 15 kecamatan yang tersebar di wilayah tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikbud Rejang Lebong, Zakaria Efendi, saat dihubungi pada Minggu di Rejang Lebong, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan dengan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bengkulu yang digelar belum lama ini.
“Saat ini Disdikbud Rejang Lebong sedang melakukan pendataan anak-anak usia sekolah yang putus sekolah. Ini merupakan upaya awal dalam program pengentasan anak putus sekolah yang menjadi perhatian serius kami,” ujarnya.
Pendataan dilakukan secara kolaboratif antara petugas Disdikbud dan kepala desa/lurah dari 156 desa dan kelurahan di seluruh kecamatan yang ada. Anak-anak yang teridentifikasi putus sekolah, lanjut Zakaria, akan diupayakan untuk kembali melanjutkan pendidikan di sekolah-sekolah terdekat.
“Target kami, dalam lima tahun ke depan tidak ada lagi anak-anak di Kabupaten Rejang Lebong yang tidak mengenyam pendidikan,” katanya.
Program ini menjadi bagian integral dari visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong dalam bidang peningkatan kualitas pendidikan masyarakat. Tak hanya itu, langkah ini juga mendukung keberhasilan program wajib belajar 13 tahun yang telah dicanangkan pemerintah, menggantikan program sebelumnya yang hanya mewajibkan belajar selama 9 tahun.
Program wajib belajar 13 tahun mencakup satu tahun pendidikan anak usia dini (PAUD), enam tahun pendidikan dasar (SD), tiga tahun jenjang menengah pertama (SMP), dan tiga tahun pendidikan menengah atas (SMA/SMK).
“Kami berharap anak-anak Rejang Lebong bukan hanya menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah, tetapi juga termotivasi untuk melanjutkan hingga ke jenjang perguruan tinggi,” tegas Zakaria.
Disdikbud mencatat, saat ini jumlah anak yang telah bersekolah di Rejang Lebong mulai dari tingkat PAUD hingga SMA/SMK mencapai sekitar 72.000 siswa.
