Bengkulu, Spoiler.id – Gubernur Bengkulu Helmi Hasan memastikan bahwa hak pendidikan para siswa SMAN 5 Kota Bengkulu yang terdampak kebijakan pemberhentian mendadak tetap menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Hal itu ditegaskannya dalam audiensi bersama orang tua dan wali murid di ruang rapat lantai III Kantor Gubernur Bengkulu, Selasa (23/09), yang digelar untuk merespons keresahan publik menyusul adanya dugaan kecurangan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026.
“Anak-anak tidak boleh menjadi korban. Mereka harus tetap mendapatkan hak belajar. Untuk sementara, kita tempatkan mereka di sekolah negeri terdekat. Setelah proses penyelidikan selesai, mereka bisa kembali ke SMAN 5,” ujar Helmi Hasan di hadapan para orang tua.
Gubernur mengungkapkan, saat ini aparat penegak hukum bersama Inspektorat Provinsi Bengkulu tengah melakukan penyelidikan dan audit menyeluruh terhadap dugaan manipulasi data dalam penerimaan siswa baru di sekolah tersebut.
“Semua data diverifikasi ulang. Jika ditemukan pelanggaran, akan ada sanksi tegas. Tapi yang paling penting, anak-anak tidak boleh dikorbankan. Pendidikan mereka harus tetap berjalan,” tambahnya.
Pemerintah Provinsi telah mengambil langkah cepat dengan menyalurkan siswa ke sekolah-sekolah negeri terdekat, sembari menunggu hasil audit yang ditargetkan selesai dalam satu pekan ke depan.
“Kami ingin keadilan ditegakkan. Tidak boleh ada informasi yang ditutup-tutupi. Semua harus terbuka demi kebaikan bersama, khususnya masa depan anak-anak kita,” jelas Helmi.
Ia juga berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem PPDB di Provinsi Bengkulu agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Yang terpenting sekarang, anak-anak tetap bisa sekolah. Satu minggu ke depan, kita akan duduk bersama lagi untuk menentukan langkah lanjutan berdasarkan hasil audit,” pungkasnya.