Bengkulu Utara, Spoiler.id — Puluhan massa yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Pers Indonesia (APPI) Cabang Bengkulu Utara menggelar aksi damai di dua titik strategis, yakni Kantor Inspektorat dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu Utara, Selasa (3/6).
Aksi ini menuntut aparat penegak hukum segera mengaudit pengelolaan Dana Desa Tanjung Sari, Kecamatan Ulok Kupai, yang diduga kuat menyimpan banyak kejanggalan dan potensi tindak pidana korupsi.
Ketua APPI Bengkulu Utara, Dikkie Hardiyanto, menyampaikan bahwa laporan dugaan penyimpangan ini sudah lama beredar, namun belum mendapat tindak lanjut tegas dari pihak berwenang.
“Kami datang dengan niat baik, membawa harapan masyarakat agar ada keadilan dan transparansi. Jangan sampai ada pembiaran terhadap dugaan penyelewengan dana desa,” kata Dikkie kepada awak media.
Menurut Dikkie, beberapa pos anggaran yang dipersoalkan antara lain:
Penyelenggaraan Posyandu dengan anggaran Rp48.750.000 diduga terjadi mark-up.
“Faktanya, warga masih diminta membayar biaya pendaftaran, gizi, dan imunisasi anak,” ujarnya.
Pembangunan sumber air bersih dengan nilai Rp344.580.000 hanya menghasilkan pelapis tebing akibat longsor, bukan fasilitas air bersih baru.
Pengadaan pos keamanan senilai Rp125.000.000 diduga fiktif karena tidak ditemukan pos keamanan yang dibangun.
Proyek lapangan kepemudaan senilai Rp288.620.950 untuk ukuran 25×50 meter diduga tidak sesuai spesifikasi dan dimark-up.
Program ketahanan pangan untuk singkong, pisang, dan penggemukan sapi senilai Rp164.429.700 juga dicurigai tidak sesuai pelaksanaan di lapangan.
Predi Fransiska, S.KM, menambahkan bahwa kehadiran mereka adalah bentuk kontrol sosial terhadap penggunaan dana publik.
“Kami mendorong Kejaksaan dan Inspektorat agar segera turun langsung ke lapangan. Jangan sampai uang rakyat habis tanpa manfaat yang nyata,” ujarnya.
Pewarta: Joni/Restu Edi
Editor : Desty Dwi Fitria
COPYRIGHT © SPOILER 2025
