Bengkulu, Spoiler.id – Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Koperasi dan UKM meminta para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk segera melengkapi seluruh perizinan usaha jika ingin mendapatkan tempat di kawasan Belungguk Point, Jalan S. Parman.
Kawasan ini tengah dipersiapkan menjadi pusat aktivitas masyarakat, tempat berkreativitas anak muda, pelaku seni, dan UMKM—yang dirancang menyerupai Malioboro-nya Bengkulu.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Bengkulu, Drs. Edyson, menyampaikan bahwa penataan kawasan Belungguk Point akan dilakukan secara ketat dan selektif. UMKM yang belum memiliki izin usaha lengkap tidak akan diperbolehkan berjualan di area tersebut.
“Kita himbau sejak sekarang, pelaku UMKM yang ingin berjualan di Jl. S. Parman harus melengkapi semua izin usahanya. Lokasi itu akan jadi pusat UMKM dan aktivitas Car Free Day, jadi harus tertata rapi, bukan seperti pasar tumpah,” ujar Edyson.
Edyson menambahkan, pihaknya sedang dalam tahap pembinaan terhadap UMKM yang berminat, dan menggandeng Bank Indonesia (BI) dalam proses seleksi. Hanya UMKM dengan izin lengkap yang akan direkomendasikan.
“UMKM yang sudah punya label halal, terdaftar di BPOM, dan mengantongi dokumen usaha seperti NIB, SIUP, IUMK, NPWP, HAKI, Sertifikat Halal, dan TDP, akan diprioritaskan. Ini penting untuk memastikan produk yang dijual aman, higienis, dan legal,” jelasnya.
Data dari Dinas Koperasi menyebutkan, saat ini terdapat sekitar 45 ribu pelaku UMKM di Kota Bengkulu. Pemerintah akan menyaring UMKM yang layak ditempatkan di Belungguk Point agar kawasan tersebut tertib, nyaman, dan tidak semrawut.
“Tujuan kita adalah agar kawasan itu tidak menjadi semrawut seperti pasar tumpah. Kita ingin UMKM tertata, bisa bersaing secara sehat, dan memberi dampak ekonomi yang positif bagi kota ini,” tutup Edyson.
Pewarta: Restu Edi
Editor : Desty Dwi Fitria
COPYRIGHT © SPOILER 2025
