Spoiler.id – Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Percepatan Pencegahan Stunting Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Weldi Suisno, mengungkapkan fokus mereka saat ini adalah melakukan intervensi terhadap 97.327 keluarga di Provinsi Bengkulu yang berisiko mengalami stunting. Hal ini didasarkan atas hasil pemutakhiran pendataan keluarga (PPK-2023) di berbagai tingkat kesejahteraan dan daerah di Provinsi Bengkulu.
“Dengan adanya temuan ini, kami terus berupaya untuk meningkatkan kolaborasi lintas sektor dalam program percepatan penurunan stunting. Kami akan menyasar keluarga berisiko stunting sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,” ujar Weldi.
Weldi menambahkan bahwa intervensi yang dilakukan terhadap keluarga berisiko stunting melibatkan para Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Mereka bertugas untuk memberikan bantuan makanan dan memastikan asupan gizi yang memadai bagi keluarga berisiko tinggi stunting.
Selain itu, BKKBN Bengkulu juga melakukan kolaborasi dengan sektor lain seperti pemerintah, swasta, dunia usaha, dan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting. Hal ini dilakukan karena stunting dapat disebabkan oleh berbagai faktor langsung maupun tidak langsung.
“Kami juga melakukan intervensi sensitif melalui sosialisasi kesehatan untuk mencegah anemia pada remaja dan mengedukasi tentang Pendidikan Usia Perkawinan (PUP) kepada remaja perempuan yang berusia di atas 21 tahun,” jelas Weldi.
Menurut Weldi, penanganan stunting pada anak paling efektif dilakukan sebelum usia dua tahun, tepatnya pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Oleh karena itu, ibu hamil perlu memperhatikan asupan gizi sejak awal kehamilan.
Dari hasil penelitian, terdapat sebanyak 97.327 keluarga yang berisiko stunting di Provinsi Bengkulu. Rinciannya adalah 8.664 keluarga di Kabupaten Bengkulu Selatan, 13.561 keluarga di Kabupaten Rejang Lebong, 13.780 keluarga di Kabupaten Bengkulu Utara, 6.907 keluarga di Kabupaten Kaur, 10.419 keluarga di Kabupaten Seluma, dan 9.151 keluarga di Kabupaten Mukomuko.
Sementara itu, di Kabupaten Lebong terdapat 7.651 keluarga berisiko stunting, di Kabupaten Kepahiang terdapat 7.021 keluarga, di Kabupaten Bengkulu Tengah terdapat 5.590 keluarga, dan di Kota Bengkulu terdapat 14.583 keluarga yang berisiko stunting.
Pewarta: Yulisman
Editor : Man Saheri