Seluma, Spoiler.id – Pasca munculnya desas-desus mengenai dampak negatif dari tegangan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang didirikan oleh PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) di Desa Padang Kuas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, masyarakat Desa Padang Serai menggelar pertemuan dengan pihak PT TLB. Pertemuan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan mengklarifikasi isu yang berkembang agar tidak terjadi kesalahpahaman di tengah masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut, hadir sejumlah tokoh pemerintah desa, tokoh masyarakat, serta warga Desa Padang Serai. Mereka bersepakat untuk tidak terprovokasi oleh berita-berita hoaks yang beredar terkait SUTT dan memastikan informasi yang diterima bersumber dari pihak yang berwenang.
Salah satu tokoh masyarakat yang hadir menyatakan, “Kita mengadakan pertemuan dan silaturahmi ini agar tidak ada desas-desus atau provokasi yang berkembang di masyarakat. Harapannya, masyarakat tidak mudah percaya pada berita bohong terkait permasalahan SUTT ini.”
Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk menciptakan situasi yang kondusif, aman, dan tenteram. Selain itu, pertemuan ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung pembangunan ekonomi Kabupaten Seluma dan Provinsi Bengkulu secara keseluruhan. Masyarakat diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan suasana yang nyaman dan mendukung berbagai program pembangunan yang dicanangkan pemerintah, termasuk pelaksanaan pemilu serentak dan pemilihan kepala daerah yang akan datang.
Masyarakat Desa Padang Kuas juga menegaskan komitmennya untuk tidak melakukan aksi-aksi yang dapat menimbulkan keributan dan permasalahan baru. Mereka bertekad untuk bersikap anti-hoaks dan anti-provokasi serta mendukung penuh peningkatan ekonomi nasional, khususnya di Provinsi Bengkulu. Mereka menilai bahwa keamanan merupakan faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi baik di tingkat makro maupun mikro.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Bengkulu mengapresiasi kegiatan silaturahmi ini. Pemerintah berharap masyarakat dapat lebih selektif dalam menerima informasi agar tidak mudah termakan isu-isu yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat (Kamtibmas).
Dengan adanya dialog terbuka seperti ini, diharapkan segala bentuk kesalahpahaman dapat diminimalisir, serta masyarakat dapat terus berperan aktif dalam mendukung pembangunan daerah yang lebih baik. (ADV)
Editor: Adi Saputra
