Spoiler.id – Dalam acara bimtek program prakerja yang diadakan di ruang Hidayah I Sekretariat Daerah Kota Bengkulu pada hari Senin (26/2/24), terungkap bahwa dari sekian banyak Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Kota Bengkulu, hanya satu yang telah terdaftar di Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Hal ini disampaikan oleh pihak perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Hino Prasetyo, yang menjadi pemateri dalam acara tersebut.
Acara ini dibuka oleh Pj Walikota Bengkulu, Arif Gunadi, dan dihadiri oleh Kadis Ketenagakerjaan, Firman Romzi, serta Kepala Bappeda, Medy Febriansyah. Dalam sambutannya, Arif menyampaikan bahwa program prakerja telah diluncurkan sejak tahun 2020 dan akan berlangsung hingga tahun 2022.
Sebanyak 51 ribu warga Kota Bengkulu telah mendapatkan bantuan dari program ini. Namun, pelaksanaannya sedikit terhambat oleh wabah COVID-19.
Dalam kesempatan tersebut, Arif juga menyampaikan bahwa tingkat pengangguran di Kota Bengkulu saat ini mencapai 5 persen dari total tenaga kerja. Oleh karena itu, program prakerja sangat membantu dalam menciptakan lapangan kerja. Tahun ini, sebanyak 1.300 orang akan menerima kartu prakerja.
Arif juga menekankan pentingnya LPK dalam mendukung program prakerja. Ia meminta LPK untuk menyesuaikan jenis pelatihan yang ditawarkan dengan minat pekerjaan yang diinginkan oleh masyarakat penerima kartu prakerja.
Kadis Naker Firman Romzi juga menyampaikan bahwa kegiatan bimtek ini merupakan yang pertama kali diadakan di Indonesia oleh Kota Bengkulu. Sejak 2018, lebih dari 143 ribu orang telah mendapatkan program prakerja. Ia berharap ke depannya, pelatihan yang diselenggarakan oleh LPK dapat diikuti secara rutin oleh masyarakat.
Firman juga menegaskan bahwa Dinas Ketenagakerjaan terus berupaya meningkatkan kompetensi dari LPK di Kota Bengkulu. Ia berharap pelatihan yang diselenggarakan oleh LPK dapat mencapai 30 persen dari keseluruhan pelatihan yang dilaksanakan di Kota Bengkulu.
Dengan adanya acara bimtek ini, diharapkan LPK di Kota Bengkulu dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatihan yang diselenggarakan.
Sehingga, masyarakat yang menerima kartu prakerja dapat mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka, serta dapat meningkatkan keterampilan dan kompetensi untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik.
Pewarta: Yulisman
Editor : Man Saheri