Tetap Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024

0
25

Spoiler.id – K.M. Ma’shum Mu’is, pimpinan Pondok Pesantren AL-HIDAYAH Kabupaten Seluma, menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga suasana damai pasca pemungutan suara pada Rabu (14/2/2024).

“Hari ini kita telah memberikan hak suara sesuai dengan pilihan kita masing-masing. Oleh karena itu, ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga suasana yang tenang setelah pemungutan suara,” ujar K.M. Ma’shum Mu’is.

Ia mengajak seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu, untuk bersama-sama menjaga situasi yang aman, damai, dan harmonis pasca pemungutan suara hari ini.

“Marilah kita bersama-sama menjadikan Pemilu sebagai upaya untuk menjaga persatuan dan memperkuat integrasi bangsa. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga nama Indonesia sebagai negara yang demokratis melalui pelaksanaan pemilu yang aman dan kondusif. Ini adalah tanggung jawab kita sebagai warga negara,” tambahnya.

Pada tahun politik, seringkali terjadi perbedaan pendapat yang dapat menimbulkan konflik di tengah masyarakat. Namun, hal tersebut adalah konsekuensi dari sistem demokrasi yang ada. Meskipun demikian, K.M. Ma’shum Mu’is menekankan bahwa menjaga suasana damai dan keutuhan bangsa adalah yang terpenting, agar pesta demokrasi dapat berjalan dengan lancar, aman, dan tertib.

“Karena itu, kita perlu bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan, serta menciptakan suasana yang tenang pasca pelaksanaan pemilu tahun 2024,” tegasnya.

K.M. Ma’shum Mu’is juga mengimbau masyarakat untuk mencari informasi yang valid dan terpercaya terkait Pemilu 2024, dan jangan terprovokasi oleh berita hoax dan ujaran kebencian. Ia juga menegaskan bahwa gangguan informasi harus selalu diwaspadai, karena bisa saja ada oknum yang ingin mempengaruhi hasil pemilu dengan sengaja menyebarkan informasi yang salah.

Ia juga menjelaskan bahwa ada tiga jenis gangguan informasi yang sering terjadi dan bertujuan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, yaitu misinformasi, disinformasi, dan malinformasi.

“Misinformasi terjadi ketika seseorang membagikan informasi yang salah dan ia tidak menyadari bahwa informasi tersebut tidak benar. Sedangkan malinformasi adalah penyalahgunaan informasi yang sengaja dilakukan untuk menimbulkan kekacauan. Dan yang ketiga, disinformasi adalah manipulasi fakta dan data yang disertai dengan ujaran kebencian,” jelas K.M. Ma’shum Mu’is.

 

 

Pewarta: Yulisman
Editor : Man Saheri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here