Rapat Pakem Bengkulu Bahas Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Kerukunan Umat Beragama

0
44
Rapat Pakem Bengkulu Bahas Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Kerukunan Umat Beragama di Ruang Merah Putih, Gedung Utama Pemprov Bengkulu, Rabu (27/8). (Foto: Syafri Yantoni/Spoiler.id)

Bengkulu, Spoiler.id – Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama instansi terkait menggelar Rapat Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat (Pakem) Triwulan III Tahun 2025 di Ruang Merah Putih, Gedung Utama Pemprov Bengkulu, Rabu (27/8).

Kegiatan dipimpin oleh Kasi II Kejati Bengkulu, Bastian Subuh, S.H., M.H., didampingi Plt. Kepala Kesbangpol Provinsi Bengkulu, Linda Oktaviani, serta dihadiri perwakilan TNI, Polri, BIN, Kemenag, FKUB, organisasi keagamaan, dan tokoh masyarakat.

Dalam rapat tersebut, berbagai organisasi keagamaan menyampaikan kondisi terkini di wilayahnya. Lisa Juliana, Penyuluh Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, menjelaskan bahwa aliran kepercayaan Sapto Darmo yang bernaung di bawah MLKI memiliki sekitar 100 pengikut di Bengkulu.

“Tempat ibadah kami disebut Sanggar Candi Busana yang berlokasi di Desa Baru Manis, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. Hingga kini aktivitas berjalan kondusif,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Organisasi Katolik, Sarjono, menyebut terdapat empat paroki di wilayah Bengkulu yang tersebar di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, dan Mukomuko.

“Seluruh kegiatan berjalan baik dan tidak ada persoalan berarti,” katanya.

Hal senada disampaikan Ketua Organisasi Protestan dan Ketua Organisasi Buddha, Yulius Adinata, yang menyebut terdapat lima majelis dan 15 rumah ibadah Buddha di Bengkulu. “Belum ada permasalahan terkait umat Buddha,” ujarnya.

Dari pihak Hindu, Idah Ayu Agung Astuti menambahkan, meski terdapat beragam aliran, kondisi internal umat Hindu tetap harmonis.

Namun, BINDA Bengkulu memberi catatan khusus terkait potensi ancaman keamanan.

“Masih ada pergerakan eks-HTI dan NII yang memanfaatkan jejaring media sosial. Di antaranya melalui komunitas Rindu Islam dan Muslimah Raflesia. Ini perlu diwaspadai bersama,” ujar perwakilan BINDA.

Kasubdit Sosbud Dit IK menegaskan perlunya kewaspadaan dini.

“Seluruh ormas keagamaan diharapkan mempertajam insting intelijen agar dapat mencegah berkembangnya kelompok yang berpotensi mengganggu situasi kamtibmas,” katanya.

Ketua FKUB Bengkulu menekankan pentingnya edukasi keagamaan secara masif.

“Sosialisasi yang inklusif dan berkelanjutan dapat mencegah kesalahpahaman, serta membangun toleransi dan kerukunan umat beragama,” ujarnya.

Rapat koordinasi tersebut juga membahas usulan penambahan perwakilan Konghucu dan Penghayat Kepercayaan dalam kepengurusan FKUB, serta teknis pencatatan pemindahan agama dalam administrasi kependudukan.

Secara umum, forum menyepakati perlunya sinergi antarlembaga dan organisasi keagamaan untuk menjaga harmoni serta mencegah potensi konflik di tengah masyarakat Bengkulu.

Pewarta: Syafri Yantoni
Editor : Desty Dwi Fitria
COPYRIGHT © SPOILER 2025

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here