Kapal Keruk Raksasa Tiba di Pulau Baai, Target Tuntas Pendangkalan dalam 13 Hari

0
172
Pemprov Bengkulu gelar rapat bersama PT Pelindo II dan Tim Teknik PT Rukindo. (Spoiler.id)

Bengkulu, Spoiler.id – Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, memastikan bahwa masalah pendangkalan alur di Pulau Baai akan segera diatasi dengan kedatangan kapal keruk berkapasitas besar bernama Costa Fortuna III.

Dari hasil rapat bersama PT Pelindo II dan Tim Teknik PT Rukindo, pengerukan alur akan dimulai pada tanggal 29 Mei mendatang.

“Teknisnya sudah dimulai sekarang, eksekusinya dimulai 29 Mei. Kapal keruknya besar dan pipa-pipa pun besar, sehingga prosesnya akan lebih cepat dari yang kemarin insyaallah,” ujar Helmi usai rapat di Kantor Gubernur, Senin (26/5).

Gubernur juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik menyikapi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi akibat pendangkalan alur tersebut.

“Kuota BBM sudah saya minta. Surat sudah kita layangkan, insyaallah ada penambahan kuota BBM. Sehingga kepada seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu jangan panik, insyaallah stoknya aman. Kita juga akan menggelar razia untuk mendeteksi adanya mafia BBM atau sejenis,” tambah Helmi.

Sementara itu, Tim Teknik PT Rukindo yang diwakili Deni menjelaskan bahwa saat ini sedang dilakukan instalasi dan pengecekan pipa sepanjang 460 meter yang didatangkan dari Batam.

“Menyampaikan waktu pengerjaan itu sebetulnya tidak mudah, karena butuh proses. Pipa kami aja panjangnya 460 meter dan satu persatu antar sambungan harus kita cek. Di pipa itu ada sekitar 24 baut, kita pastikan baut itu kencang dan tidak ada pipa yang bocor. Belum lagi pipa darat ada 21 batang,” jelas Deni.

Deni menambahkan, jika cuaca mendukung, pipa akan selesai dipasang pada 29 Mei dan pengerukan akan dimulai sehari setelahnya.

Volume pasir yang akan dikeruk mencapai 263 ribu meter kubik. Dengan kapasitas pengerukan sekitar 20 ribu meter kubik per hari, diperkirakan proses ini akan memakan waktu selama 13 hari.

“Saat pengerukan pun tidak langsung keruk, ada proses izin dulu. Kalau tidak ada kendala tanggal 30 Mei sudah mulai. Target pengerjaan selama 13 hari,” ujar Deni.

Pasir hasil pengerukan nantinya akan dipindahkan ke lokasi yang mengalami abrasi, sesuai kesepakatan bersama Kementerian Lingkungan Hidup.

“Kami pastikan pasir tidak dibuang sembarangan agar tidak mencemari lingkungan perairan,” tutup Deni.

Pewarta: Syafri Yantoni
Editor : Desty Dwi Fitria
COPYRIGHT © SPOILER 2025

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here