Seluma, Spoiler.id – Pemerintah Kabupaten Seluma menghadapi tekanan serius dalam pengelolaan keuangan daerah akibat membengkaknya jumlah aparatur sipil negara, termasuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang terus bertambah.
Hingga pertengahan 2025, anggaran untuk Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) mencapai Rp58 miliar yang diperuntukkan bagi 3.361 PNS aktif. Namun, jumlah tersebut berpotensi melonjak seiring dengan pengangkatan lebih dari 900 CPNS dan 1.204 PPPK tahap I, sehingga total PNS dan ASN kontrak di Seluma kini menyentuh angka 6.000 lebih pegawai.
Penjabat Sekda Seluma, Deddy Ramdhani, M.SE, mengungkapkan bahwa beban belanja pegawai saat ini telah melampaui 60 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang sejatinya menjadi ambang batas maksimal sesuai aturan pemerintah pusat.
“Jika kita melihat tren pengangkatan hingga PPPK tahap I, tentu diperlukan penyesuaian belanja agar rasio belanja pegawai tidak semakin menjauh dari ketentuan. Ini akan berimbas pada pengurangan pos-pos lain seperti perjalanan dinas dan program kegiatan,” ujar Deddy Ramdhani.
Ia menegaskan bahwa posisi fiskal Kabupaten Seluma belum cukup kuat untuk mandiri dan masih sangat tergantung pada transfer pusat, sehingga diperlukan kebijakan anggaran yang realistis dan adaptif.
Di sisi lain, muncul desakan dari calon PPPK tahap II agar tes seleksi segera dilaksanakan. Namun, beberapa pihak meminta Pemkab Seluma melakukan kajian menyeluruh terhadap kapasitas fiskal sebelum mengambil keputusan pengangkatan lebih lanjut.
“Kalau tetap ingin dilakukan pengangkatan PPPK tahap II, solusinya adalah membatasi jumlah dan melakukan evaluasi tahunan terhadap kinerja mereka. Perlu perlakuan layaknya tenaga kontrak dengan kontrak kerja yang bisa ditinjau ulang,” ujar seorang tokoh masyarakat Seluma yang enggan disebutkan namanya.
Wacana penyesuaian TPP pun mencuat sebagai salah satu langkah yang kemungkinan besar diambil Pemkab Seluma pada tahun anggaran 2026, untuk menjaga keseimbangan fiskal dan menghindari pembengkakan belanja rutin yang berlebihan.
Pewarta: Agusian
Editor : Desty Dwi Fitria
COPYRIGHT ©SPOILER 2025
















































