
Bengkulu Utara, Spoiler.id – Pemerintah Pusat menaruh perhatian serius terhadap kelancaran logistik dan transportasi laut di wilayah Bengkulu. Hal ini ditandai dengan kunjungan kerja Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Keamanan dan Hukum, Brigjen Pol. Wahyu Bintono Hari Bawono, S.I.K., S.H., M.H., ke Dermaga Pulau Baai, Kamis (26/6/2025).
Kunjungan tersebut turut didampingi oleh Wakil Bupati Bengkulu Utara H. Sumarno, S.Pd., Sekda H. Fitriyansyah, S.STP., M.M., serta jajaran Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Fokus utama kegiatan ini adalah meninjau langsung progres pengerukan alur pelayaran yang menjadi bagian dari implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2025.
Inpres tersebut mengatur upaya penanganan keadaan tertentu guna normalisasi alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai, percepatan logistik, serta pengembangan Pulau Enggano. Direktur Utama PT Pelindo (Persero) dimandatkan untuk mengoptimalkan pengerukan, pemeliharaan alur, dan pengembangan transportasi laut di kawasan tersebut.
“Pelindo sebagai sektor utama diharapkan mampu memaksimalkan pengerukan agar Pelabuhan Pulau Baai segera kembali normal dan mendukung arus logistik,” tegas Brigjen Wahyu dalam keterangannya di lokasi.
Ia juga menyebut, sejumlah kendala teknis masih dihadapi, seperti pasir hasil pengerukan yang kembali terbawa arus laut, serta efek dari gempa bumi sebelumnya. Kemendagri, kata dia, bertugas sebagai fasilitator antar pemerintah pusat dan daerah guna menjembatani solusi bersama.
Sementara itu, Dirut PT Pelindo, Arif Sudarsono, memastikan bahwa pihaknya telah menambah armada pengerukan. Saat ini, terdapat 6 unit excavator, 9 dump truck, dan 4 loader yang dikerahkan untuk membuka blokade alur laut.
“Kami berkomitmen mempercepat pembukaan alur agar distribusi logistik kembali lancar. Dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci,” ujarnya.
Dari sisi daerah, Sekda Bengkulu Utara, H. Fitriyansyah, melaporkan bahwa kondisi logistik dari dan ke Pulau Enggano masih memprihatinkan. Saat ini, hanya sekitar 30 persen hasil bumi bisa dikirim menggunakan kapal kecil nelayan. Ketersediaan BBM cukup untuk tiga minggu, sementara sembako masih aman, meski harganya mulai naik.
“Kami harap, selain pengerukan, perlu ada program lanjutan seperti pembangunan fasilitas pengolahan pisang di Enggano agar hilirisasi berjalan dan hasil pertanian warga bernilai tambah,” ujar Fitriyansyah.
Setelah peninjauan lapangan, rombongan juga dijadwalkan mengikuti Rapat Koordinasi bersama Pemda dan instansi terkait guna merumuskan langkah strategis ke depan, baik untuk Pulau Baai maupun konektivitas logistik Pulau Enggano.
Pemerintah berharap, melalui kolaborasi lintas sektor ini, pelabuhan strategis Pulau Baai dapat kembali maksimal beroperasi, dan akses Pulau Enggano semakin terbuka demi mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Pewarta: Restu Edi
Editor : Desty Dwi Fitria
COPYRIGHT © SPOILER 2025















































