Yusril Nilai Daud Beureueh Layak Jadi Pahlawan Nasional

0
50
Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (4/7/2025). (Foto Dok. ANTARA)

Jakarta, Spoiler.id – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menyatakan dukungan penuh terhadap usulan pengangkatan Teungku Muhammad Daud Beureueh sebagai Pahlawan Nasional. Pernyataan ini disampaikan saat memberi pidato kunci dalam Seminar Nasional Daud Beureueh di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Kamis malam (10/7/2025).

“Beliau bukan pemberontak, tapi seorang Republiken sejati yang dikecewakan oleh janji-janji pemerintah pusat,” kata Yusril di hadapan tokoh masyarakat dan sejarawan Aceh.

Menurut Yusril, dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, nama Daud Beureueh layak dicatat sebagai tokoh penting. Ia melawan kolonial Belanda dan Jepang, lalu mendukung sepenuhnya Proklamasi 17 Agustus 1945, bahkan ketika sebagian tokoh Aceh bersikap sebaliknya.

“Daud Beureueh secara politik, militer, dan diplomasi memperjuangkan agar Aceh menjadi bagian sah Republik Indonesia,” ujar Yusril.

Yusril juga mengungkapkan, pada 1946, Bung Karno setuju dengan keinginan Daud Beureueh agar Aceh menjadi provinsi tersendiri yang memiliki keistimewaan. Saat itu, ia diangkat menjadi Gubernur Militer Aceh, Langkat, dan Tanah Karo dengan pangkat tituler Mayor Jenderal TNI. Namun, ketika peraturan darurat itu dicabut, Aceh kembali diintegrasikan ke dalam Provinsi Sumatera Utara, tanpa komunikasi dan solusi yang memadai.

“Ini awal dari kekecewaan mendalam beliau. Bahkan Natsir, yang saat itu menjadi Perdana Menteri, terlambat satu hari untuk mencegah pemberontakan karena anaknya meninggal dunia di Jakarta,” ucap Yusril, merujuk pada wawancaranya dengan Mohammad Natsir tahun 1982.

Daud Beureueh kemudian masuk hutan dan memulai perlawanan yang berujung pada keterlibatannya dalam gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) Aceh, yang kelak berafiliasi dengan PRRI dan Permesta. Namun, Yusril menekankan, gerakan tersebut bukanlah separatisme, melainkan koreksi terhadap kebijakan politik pusat.

“Seperti Natsir dan Sjafruddin Prawiranegara yang kini menjadi Pahlawan Nasional, sejarah Daud Beureueh juga perlu dikaji ulang. Beliau berjuang bukan untuk memisahkan, tapi untuk menyelamatkan Republik dari arah yang salah,” tegas Yusril.

Ia berharap, pemerintah melalui Presiden dan Kementerian Sosial dapat segera memproses gelar Pahlawan Nasional untuk Teungku Daud Beureueh sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan perjuangannya.

“Beliau adalah tokoh Islam, pejuang Republik, dan pemimpin yang dikhianati oleh sejarah. Sudah waktunya kita mengembalikan kehormatan beliau,” tutup Yusril.

Pewarta: Syafri Yantoni
Editor : Desty Dwi Fitria
COPYRIGHT © SPOILER 2025

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here