Jakarta, Spoiler.id – Partai Golkar memastikan mantan Ketua Umum Setya Novanto (Setnov) masih tercatat sebagai kader aktif meski baru saja bebas bersyarat usai menjalani hampir delapan tahun masa hukuman terkait kasus korupsi e-KTP.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menegaskan, hingga kini partai beringin tidak pernah mengeluarkan surat pemecatan untuk Setnov. “Per hari ini, Setya Novanto masih kader Partai Golkar, bagian dari keluarga besar Partai Golkar,” kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/8).
Doli bersyukur Setnov telah menuntaskan sebagian besar hukumannya dengan memenuhi semua syarat administratif, termasuk membayar denda serta uang pengganti. “Kami menghormati keputusan pemerintah yang memberikan pembebasan bersyarat. Itu hak beliau setelah memenuhi ketentuan undang-undang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Doli menilai keputusan untuk aktif kembali ke politik diserahkan sepenuhnya kepada Setnov. Meski belum bebas murni, Golkar disebut siap menyiapkan posisi yang sesuai apabila Setnov ingin kembali berkecimpung.
“Kalaupun Pak Novanto bersedia aktif lagi, tentu kami tempatkan di posisi yang sesuai dengan pengalaman dan senioritasnya,” katanya.
Politikus Golkar lainnya, Soedeson Tandra, menilai publik sebaiknya memaafkan Setnov. “Beliau sudah menjalani hukuman. Tuhan saja mengampuni orang, masa manusia tidak bisa memaafkan?” ujarnya.
Namun, sejumlah elite Golkar lainnya memilih berhati-hati. Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyebut kebebasan Setnov adalah urusan pribadi, bukan partai. Sementara Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia enggan berkomentar karena masih dalam suasana HUT Kemerdekaan.
Pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menilai, kembalinya Setnov ke kancah politik Golkar berpotensi menimbulkan faksi baru di internal partai.
“Itu menjadi risiko karena kasus e-KTP pernah menyita perhatian publik. Soal untung rugi, semua kembali pada kebijakan internal partai,” ujar Wasisto.
Menurutnya, keputusan penempatan posisi Setnov di partai kini berada di tangan Ketua Umum Golkar. “Apakah langsung diberi posisi di struktur atau cukup sebagai kader biasa, semua tergantung ketua umum,” katanya.
Sejarah mencatat, Golkar kerap dilanda dinamika internal sejak era reformasi. Kehadiran kembali Setya Novanto dinilai bisa menjadi salah satu titik tarik ulur baru di tubuh partai beringin.
Pewarta: Restu Edi
Editor : Desty Dwi Fitria
COPYRIGHT © SPOILER 2025
















































