Diperiksa Polisi, Dirut PDAM Bengkulu Diduga Terima Rp4 Miliar dari Calon Pegawai

0
69
Dirut PDAM Tirta Hidayah memenuhi panggilan polisi, Selasa (8/7/2025). (Foto Dok. Polda Bengkulu)

Bengkulu, Spoiler.id – Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Hidayah Kota Bengkulu, Samsu Bahari, menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Subdirektorat Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Bengkulu, Selasa (8/7/2025).

Pemeriksaan tersebut berkaitan dengan dugaan suap dan gratifikasi dalam proses rekrutmen ratusan Pegawai Harian Lepas (PHL) di lingkungan PDAM.

“Betul, hari ini ada pemeriksaan terhadap Direktur PDAM dan beberapa pihak lainnya,” ujar Kasubdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Bengkulu, Kompol Muhammad Syahir Fuad Rangkuti, saat dikonfirmasi di Mapolda Bengkulu.

Selain Samsu Bahari, penyidik turut memeriksa seorang anggota Satuan Pengawas Internal (SPI) PDAM bernama Dahri, serta satu ajudan mantan Wali Kota Bengkulu. Kompol Fuad menyebutkan, hingga kini pihaknya telah memeriksa sekitar 170 orang dalam rangkaian penyidikan kasus ini.

“Pada hari ini saja, ada tiga orang yang dimintai keterangan, salah satunya Direktur PDAM,” jelasnya.

Kuasa hukum Samsu Bahari, Ana Tasya Pase, membenarkan kehadiran kliennya di Polda. “Benar, Pak Direktur memenuhi panggilan penyidik. Saat ini saya mendampinginya,” kata Ana.

Ia menambahkan, kliennya telah mengembalikan sejumlah uang kepada para PHL yang mengaku menyetor dana untuk proses rekrutmen.

“Sudah ada sekitar 23 sampai 24 orang yang uangnya kami kembalikan. Sisanya bukan tidak mau kami kembalikan, tapi mereka menolak. Ini yang perlu menjadi perhatian agar mereka yang merasa dirugikan, segera meminta pengembalian,” ucap Ana.

Kasus ini mencuat setelah hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyebut kondisi keuangan PDAM Tirta Hidayah berada dalam posisi mengkhawatirkan, dengan jumlah pegawai yang melebihi kebutuhan. Saat ini, PDAM memiliki 359 pegawai, terdiri dari 152 pegawai tetap, 104 pegawai harian lepas, dan 104 pegawai kontrak.

Dalam proses penyidikan, penyidik telah meminta keterangan dari empat orang broker yang mengaku mendapat tugas dari salah satu pimpinan PDAM untuk merekrut pegawai lepas.

“Saya disuruh atasan mencari orang untuk jadi PHL, dan mendapat bayaran setiap kali berhasil membawa orang,” kata salah satu broker berinisial AR, usai pemeriksaan pada Rabu (4/6/2025).

Broker lainnya, berinisial Sa, mengungkapkan bahwa praktik rekrutmen ini marak terjadi pada 2023 hingga 2024, dengan imbalan hingga Rp5 juta per orang. Ia mengaku telah mengantongi lebih dari Rp50 juta dari praktik tersebut, dan menyetor uang dalam jumlah besar ke atasannya.

“Kalau digabung kami berempat, total uang yang disetor hampir mencapai Rp4 miliar,” ujar Sa.

Polda Bengkulu menegaskan akan terus mendalami aliran dana dan menelusuri semua pihak yang terlibat.

“Penyidikan masih berjalan. Kami tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain,” tutup Kompol Fuad.

Pewarta: Restu Edi
Editor : Desty Dwi Fitria
COPYRIGHT © SPOILER 2025

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here