
Bengkulu, Spoiler.id – Sekelompok aktivis yang tergabung dalam Kelompok Kamisan Bengkulu kembali menggelar aksi diam pada Kamis (10/7), di Taman Smart City, Simpang Lima, Kota Bengkulu.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 16.00 WIB ini mengangkat tema “Jegal Manipulasi Sejarah dan Monopoli Kebenaran” serta menyoroti belum tuntasnya sejumlah kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat di Indonesia.
Aksi tersebut diikuti sekitar 30 orang. Mereka juga membawa foto-foto korban pelanggaran HAM masa lalu dan menyuarakan berbagai tuntutan.
Koordinator aksi, Baariq Solaahuddin Al Fattah, mengatakan bahwa negara belum sepenuhnya hadir dalam menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat yang mencederai kemanusiaan.
“Kasus Munir, tragedi masa Orde Baru, dan peran Tim Mawar adalah bagian dari sejarah kelam bangsa ini. Sampai hari ini belum ada penyelesaian yang tuntas dan berkeadilan,” ujar Baariq kepada wartawan.
Menurut Baariq, pemerintah seharusnya menggunakan kewenangannya untuk menuntaskan pelanggaran HAM, bukan justru membiarkan sejarah dimanipulasi oleh kekuasaan.
“Kami menolak upaya manipulasi sejarah yang hanya melanggengkan impunitas. Aksi Kamisan ini adalah bentuk perlawanan terhadap lupa kolektif,” tegasnya.
Dalam refleksi yang digelar selama aksi, para peserta menyoroti bahwa reformasi seharusnya menjadi momentum memperkuat komitmen negara terhadap penegakan HAM. Namun, menurut mereka, harapan itu terus kandas setiap kali terjadi pergantian kepemimpinan nasional.
Penanggung jawab aksi, Raihan Alkarez, menambahkan bahwa ketidakadilan masih terus dirasakan hingga hari ini.
“Di era modern seperti ini pun pelanggaran HAM dalam bentuk penindasan, diskriminasi, dan ketidakadilan masih marak terjadi. Kita harus tetap bersuara,” ujarnya.
Sekitar pukul 17.15 WIB, massa aksi menggelar aksi diam dan membacakan puisi sebagai bentuk simbolik dari duka dan penolakan terhadap pelanggaran HAM yang belum selesai.
Pewarta: Restu Edi
Editor : Desty Dwi Fitria
COPYRIGHT © SPOILER 2025















































