
Seluma, Spoiler.id – Warga Desa Padang Kuas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan berbagai gangguan kesehatan yang mereka alami sejak dua tahun terakhir. Warga yang tinggal di sekitar perlintasan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sepang, yang dikelola oleh PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB), mengaku sering mengalami sakit kepala dan nyeri sendi.
Banyak warga yang telah memeriksakan diri ke klinik kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Namun, hingga kini, keluhan kesehatan tersebut masih terus dirasakan oleh masyarakat sekitar. Mereka menduga bahwa kondisi kesehatan yang mereka alami berkaitan dengan keberadaan jaringan transmisi listrik tegangan tinggi yang melintas di permukiman mereka.
Menanggapi keluhan ini, Kepala Bidang (Kabid) Energi dan Ketenagalistrikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Rozani Andawari, mengimbau masyarakat agar tetap menjaga situasi tetap kondusif dan tidak mudah terprovokasi oleh berita yang belum terverifikasi. Pihaknya saat ini tengah mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan ini.
“Kami menghimbau kepada masyarakat Desa Padang Kuas agar tidak terprovokasi oleh berita hoaks dan tetap menjaga situasi tetap kondusif. Kami sedang mencari solusi terbaik untuk permasalahan ini. Berdasarkan hasil pengukuran sementara, kadar paparan medan listrik dan elektromagnetik masih berada dalam batas baku mutu yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2021,” ujar Rozani.
Menurutnya, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memastikan apakah terdapat hubungan langsung antara gangguan kesehatan yang dikeluhkan warga dengan jaringan transmisi listrik tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan bahwa standar keamanan dan kesehatan lingkungan tetap terjaga.
Sementara itu, warga berharap agar pemerintah dan pihak terkait segera melakukan tindakan konkret untuk mengatasi permasalahan ini. Mereka juga meminta adanya pemeriksaan medis secara menyeluruh bagi warga yang terdampak serta penelitian ilmiah yang lebih mendalam mengenai dampak jaringan transmisi terhadap kesehatan manusia.
Kasus ini menjadi perhatian publik, mengingat pentingnya keseimbangan antara kebutuhan energi dan kesehatan masyarakat. Pemerintah diharapkan dapat memberikan solusi yang terbaik agar warga tidak terus-menerus mengalami gangguan kesehatan akibat dampak lingkungan dari infrastruktur kelistrikan. (ADV)
Editor: Adi Saputra