Pemerintah Batalkan Diskon Listrik, Fokus Alihkan Bantuan ke Sektor Konsumsi

0
60
Menkeu Sri Mulyani Indrawati usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan. (Spoiler.id)

Jakarta, Spoiler.id – Pemerintah resmi membatalkan rencana pemberian diskon tarif listrik bagi 79,3 juta pelanggan rumah tangga berdaya 1.300 VA ke bawah.

Keputusan ini disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (2/6) sore.

Menurut Sri Mulyani, pembatalan program subsidi listrik disebabkan oleh kendala dalam mekanisme penganggaran. Diskon yang semula direncanakan untuk bulan Juni dan Juli 2025 tidak dapat direalisasikan tepat waktu.

“Kita rapatkan tadi, ternyata penganggaran diskon listrik lebih lambat. Kalau dijalankan pada Juni-Juli, tidak memungkinkan,” ujar Menkeu.

Sebelumnya, program ini merupakan bagian dari enam skema bantuan pemerintah yang akan diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 5 Juni 2025, dalam rangka menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran lima persen pada kuartal kedua.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa bantuan pemerintah difokuskan untuk meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat secara langsung.

Berikut lima skema bantuan lain yang tetap dijalankan:

  1. Diskon Transportasi

Diskon berlaku untuk transportasi laut, darat (kereta api), dan udara, khusus sepanjang masa libur sekolah di Juni dan Juli 2025.

2. Potongan Tarif Tol

Diberikan kepada sekitar 110 juta pengendara, khususnya pada jalur-jalur utama arus mudik dan wisata.

3. Tambahan Alokasi Bantuan Sosial

Meliputi kartu sembako dan bantuan pangan kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

4. Bantuan Subsidi Upah (BSU)

Disalurkan untuk pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta, mirip dengan skema bantuan pada masa pandemi Covid-19, namun dengan nominal lebih kecil dari Rp600 ribu.

5. Diskon Iuran JKK

Perpanjangan program diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) untuk buruh sektor padat karya.

Airlangga menegaskan bahwa berbagai insentif ini dirancang untuk merangsang konsumsi rumah tangga, yang merupakan salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Momentum ini penting. Kita gunakan berbagai skema yang berdampak langsung untuk mendongkrak konsumsi masyarakat,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Pembatalan diskon tarif listrik memang disayangkan oleh sebagian kalangan, namun pemerintah menilai penyesuaian anggaran lebih dibutuhkan untuk program-program yang lebih siap secara implementasi dan berdampak cepat terhadap ekonomi rakyat.

Pewarta: Syafri Yantoni
Editor : Desty Dwi Fitria
COPYRIGHT © SPOILER 2025

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here